1 "Tidak ada penderitaan yang abadi, tidak ada kebahagiaan yang abadi. Kecuali bagi yang pandai bersyukur, selamanya ia akan merasakan kebahagiaan." 2. "Ketika perjalanan hidup terasa membosankan, maka Allah menyuruh kita untuk banyak bersyukur." 3. "Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat.
Amsal 1125 ”Orang yang murah hati akan makmur, dan siapa pun yang menyegarkan orang lain akan disegarkan.” Artinya Kalau kita memberi, yang mendapat manfaat bukan hanya yang menerima, tapi juga yang memberi. Amsal 1917 ”Orang yang berbuat baik kepada orang kecil memberikan pinjaman kepada Yehuwa, dan Dia akan membalas kebaikan orang itu.” Artinya Kalau kita menolong orang lain, Allah menganggap diri-Nya berutang kepada kita, dan Dia berjanji untuk membalas kemurahan hati kita. Matius 62 ”Kalau memberi sedekah, jangan meniup trompet sebelumnya, seperti yang dilakukan orang munafik . . . supaya dipuji orang.” Artinya Kita tidak boleh memberi hanya untuk menarik perhatian. Kisah 2035 ”Lebih bahagia memberi daripada menerima.” Artinya Kalau kita memberi dengan tulus, kita akan bahagia. 2 Korintus 97 ”Setiap orang sebaiknya memberi sesuai dengan apa yang dia putuskan dalam hatinya, tidak dengan berat hati atau terpaksa, karena Allah mengasihi orang yang memberi dengan senang hati.” Artinya Allah senang kalau kita memberi dengan sukarela.
Definisiarti kata 'bahagia' di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah 1 n keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan): - Menampilkan hasil baik yang ada di dalam kata dasar maupun turunan, dan arti atau definisi akan ditampilkan tanpa harus mengunduh ulang data dari server; Pranala

BAHAGIA, KEBAHAGIAAN Kebahagiaan adalah keadaan sejahtera yang relatif permanen, yang dicirikan oleh emosi yang berkisar dari rasa puas hingga sukacita yang dalam serta kuat ketika menjalani kehidupan, dan hasrat alami agar kesejahteraan itu terus berlanjut. Oleh karena itu, kebahagiaan berbeda dengan sekadar kesenangan, yang mungkin timbul melalui kontak dan stimulasi yang kebetulan. Kata Ibrani untuk ”berbahagia” adalah ʼeʹsyer Mz 404, sedangkan verba yang berkaitan adalah ʼasyarʹ, yang berarti ”menyatakan berbahagia”. Kej 3013 Istilah-istilah Ibrani ini digunakan sehubungan dengan manusia, dan sering memaksudkan hasil dari tindakan yang positif, misalnya bertindak dengan pertimbangan terhadap orang kecil atau memiliki rasa takut akan Yehuwa. Mz 411; 1121 Kata Yunani yang diterjemahkan ”bahagia” adalah makaʹrios. Kebahagiaan yang diuraikan dalam buku Mazmur dan Amsal, dan terutama yang dibicarakan Yesus Kristus dalam Khotbah di Gunung, dalam beberapa terjemahan bahasa Inggris sering disebut ”sabda berkat” atau ”keadaan diberkati”. Namun, ”kebahagiaan” adalah terjemahan yang lebih tepat untuk istilah-istilah Alkitab yang digunakan, karena bahasa Ibrani maupun Yunani mempunyai kata yang berbeda untuk ”memberkati” Ibr., barakhʹ; Yn., eulogeʹo. Selain itu, ”diberkati” mengandung gagasan tindakan memberkati, sedangkan ”bahagia” mengingatkan kita kepada keadaan atau kondisi yang dihasilkan oleh berkat Allah. Banyak terjemahan modern menerjemahkan ʼasyarʹ dan makaʹrios menjadi ”bahagia”, ”kebahagiaan”. CK, JB, Ph, Ro, TEV, Yg, NW, dan lain-lain Di TB, makaʹrios diterjemahkan ”berbahagia” di Kisah 262 dan ”berbahagialah” di Roma 1422. Yehuwa dan Yesus Kristus. Yehuwa adalah ”Allah yang bahagia” dan Putra-Nya, Yesus Kristus, disebut sebagai ”satu-satunya Pemegang Kekuasaan yang berbahagia”. 1Tim 111; 615 Meskipun ada fakta bahwa kedaulatan Yehuwa ditantang karena munculnya kefasikan di surga maupun di bumi lihat YEHUWA, Ia yakin akan pelaksanaan maksud-tujuan-Nya; apa pun yang tidak selaras dengan kehendak-Nya tidak akan terlaksana. Yes 4610, 11; 5510, 11 Ia berpanjang sabar membiarkan keadaan-keadaan yang sebenarnya dapat Ia ubah dengan kuasa-Nya karena Ia memiliki maksud atau tujuan tertentu; oleh karena itu, Ia berbahagia. Rasul Paulus menulis, ”Allah, walaupun berkeinginan untuk mempertunjukkan murkanya dan menyatakan kuasanya, dengan banyak kepanjangsabaran mentoleransi bejana-bejana kemurkaan yang memang patut untuk dibinasakan, supaya ia dapat menyatakan kekayaan kemuliaannya atas bejana-bejana belas kasihan, yang ia persiapkan sebelumnya untuk kemuliaan.”—Rm 922-24. Oleh karena itu, sebagaimana dikatakan sang pemazmur, ”Kemuliaan Yehuwa akan ada sampai waktu yang tidak tertentu. Yehuwa akan bersukacita atas pekerjaannya.” Mz 10431 Ia adalah Pemberi yang terbesar dan utama, yang tidak pernah berubah atau membiarkan kemurahan hati-Nya dan sikap-Nya yang berbelaskasihan dan pengasih menjadi pahit karena kurangnya penghargaan di pihak makhluk-makhluk ciptaan-Nya. ”Setiap pemberian yang baik dan setiap hadiah yang sempurna berasal dari atas, karena itu turun dari Bapak terang surgawi, dan pada dia tidak ada perubahan karena perputaran bayang-bayang.” Yak 117 Putra-Nya, Yesus Kristus, yang menaruh keyakinan penuh kepada Bapaknya dan selalu melakukan hal-hal yang menyenangkan Dia, berbahagia. Yoh 829 Bahkan ketika mengalami berbagai cobaan dan penderitaan, Yesus memiliki sukacita di dalam batinnya.—Ibr 122; bdk. Mat 510-12. Apa dasar kebahagiaan yang sesungguhnya? Semua kebahagiaan yang dijanjikan dalam Alkitab bergantung pada hubungan yang benar dengan Allah; semuanya itu terwujud berdasarkan kasih akan Allah dan dinas yang setia kepada-Nya. Kebahagiaan yang sejati tidak dapat dicapai selain melalui ketaatan kepada Yehuwa. Berkat-Nya sangat penting untuk terwujudnya kebahagiaan, sebagai salah satu ”pemberian yang baik” dan ”hadiah yang sempurna” dari-Nya. Kebahagiaan tidak bersumber dari penghimpunan kekayaan atau kekuasaan. Yesus mengatakan, ”Lebih bahagia memberi daripada menerima.” Kis 2035 Orang yang bertimbang rasa terhadap orang kecil, dan oleh karena itu menikmati kebahagiaan dalam memberi, dijanjikan, ”Yehuwa sendiri akan menjaga dia dan memelihara dia tetap hidup. Dia akan dinyatakan berbahagia di bumi.” Mz 411, 2 Hal-hal yang turut mendatangkan kebahagiaan sejati adalah pengetahuan tentang Yehuwa, hikmat dari-Nya, dan bahkan koreksi serta disiplin dari-Nya. Ams 26; 313, 18; Mz 9412 Orang yang sungguh-sungguh berbahagia percaya kepada Yehuwa Ams 1620, menyukai dan berjalan menurut hukum-Nya Mz 11, 2; 1121, menjalankan keadilan Mz 1063, dan takut akan Allah Mz 1281. Suatu Bangsa yang Berbahagia. Kebahagiaan bisa menjadi milik seluruh bangsa atau umat apabila bangsa itu benar-benar mengikuti Yehuwa sebagai Allahnya dan menaati hukum-hukum-Nya. Mz 3312; 14415 Setelah pemerintahan Daud yang adil-benar dan selama masa Raja Salomo mengikuti hukum Yehuwa, bangsa Israel menikmati keamanan dan kebahagiaan; mereka ”seperti butir-butir pasir yang ada di tepi laut banyaknya, mereka makan dan minum serta bersukacita”. 1Raj 420, 25; 108; 2Taw 97 Hal ini mempertunjukkan pengaruh pemerintahan yang adil-benar atas suatu bangsa. Bdk. Ams 292, 18. Yesus memperjelas tuntutan untuk memperoleh kebahagiaan nasional kepada orang-orang Yahudi yang nasionalistis yang berpikir bahwa karena mereka keturunan jasmani Abraham dan Yakub, mereka adalah ’bangsa yang berbahagia karena Allahnya ialah Yehuwa’. Mz 3312 Dengan jelas ia memberi tahu mereka bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari mereka dan ”diberikan kepada suatu bangsa yang menghasilkan buahnya”. Mat 2143 Belakangan, rasul Petrus menerapkan istilah ”bangsa” kepada pribadi-pribadi rohani yang dipersatukan dengan Kristus, dengan mengatakan, ”Kamu adalah ’ras yang dipilih, keimaman kerajaan, bangsa yang kudus, umat untuk milik yang istimewa, agar kamu menyiarkan keluhuran’ pribadi yang memanggilmu keluar dari kegelapan ke dalam terangnya yang menakjubkan.”—1Ptr 29. Nasihat Kristus tentang Kebahagiaan. Yesus secara mencolok membuka Khotbah di Gunung dengan menyebutkan satu per satu sembilan kebahagiaan, menyebutkan sifat-sifat yang membuat seseorang diperkenan Allah, dengan prospek mewarisi Kerajaan surga. Mat 51-12 Dalam semua kebahagiaan ini patut diperhatikan bahwa yang membawa berkat kebahagiaan bukanlah keadaan seseorang karena waktu dan kejadian yang tak terduga maupun tindakan-tindakan kemanusiaan yang mungkin dilakukan. Kebahagiaan sejati berasal dari hal-hal yang ada kaitannya dengan kerohanian, ibadat kepada Allah, dan penggenapan janji-janji Allah. Misalnya, Yesus mengatakan, ”Berbahagialah orang yang miskin dalam roh . . . ” KJ, atau, lebih mudah dimengerti jika diterjemahkan, ”Berbahagialah mereka yang sadar akan kebutuhan rohani mereka, karena kerajaan surga milik mereka.” Mat 53 Selanjutnya ia mengatakan, ”Berbahagialah mereka yang berkabung, karena mereka akan dihibur.” Mat 54 Pastilah, ia tidak membicarakan semua orang yang berkabung karena alasan apa saja. Perkabungan tersebut adalah yang disebabkan oleh kerohanian mereka yang miskin, keadaan mereka yang berdosa, dan keadaan-keadaan menyusahkan yang diakibatkan oleh dosa manusia, dan juga karena rasa lapar dan dahaga mereka akan keadilbenaran. Orang-orang yang berkabung seperti itu akan diperhatikan dan dikaruniai berkat dan kepuasan rohani oleh Allah, sebagaimana yang Yesus janjikan, ”Mereka akan dikenyangkan.”—Bdk. 2Kor 710; Yes 611-3; Yeh 94. Di buku Penyingkapan, Yesus Kristus, melalui malaikat-utusan, mengumumkan tujuh kebahagiaan. Pny 13; 1413; 1615; 199; 206; 227; 2214 Pada pendahuluan buku itu, dikatakan, ”Berbahagialah dia yang membaca dengan suara keras dan mereka yang mendengar perkataan nubuat ini, dan yang menjalankan hal-hal yang tertulis di dalamnya” Pny 13, dan pada penutupnya, ”Berbahagialah orang yang mencuci jubahnya, sehingga mereka memperoleh wewenang untuk pergi ke pohon-pohon kehidupan itu dan diperbolehkan masuk ke dalam kota itu [Yerusalem Baru] melalui gerbang-gerbangnya.”—Pny 2214. Perolehlah Kesenangan karena Yehuwa. Sebagai kesimpulan, jelaslah bahwa orang-orang yang mencapai kebahagiaan yang sesungguhnya adalah ’bangsa kudus’ Allah 1Ptr 29, bersama semua orang yang bergabung dengan bangsa tersebut yang melayani dan mematuhi Yehuwa dari hati. Sang pemazmur mengatakan, ”Bersukacitalah karena Yehuwa, hai, orang-orang yang adil-benar, dan ucapkanlah syukur bagi peringatan yang kudus akan dia.” Mz 9712 Rasul Paulus mengumandangkan pengingat ini sewaktu menulis surat kepada sidang Kristen, ”Bersukacitalah selalu dalam Tuan. Sekali lagi kukatakan Bersukacitalah!” Flp 44 Oleh karena itu, manusia dapat menemukan kebahagiaan bukan dalam kekayaan atau hikmat, prestasi atau keperkasaan, melainkan dalam pengetahuan tentang Yehuwa, yang menasihati, ”Hendaklah orang yang berhikmat tidak membual karena hikmatnya, dan hendaklah orang yang perkasa tidak membual karena keperkasaannya. Hendaklah orang yang kaya tidak membual karena kekayaannya. Tetapi biarlah orang yang membual, membual karena hal ini, yaitu karena memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang aku, bahwa akulah Yehuwa, Pribadi yang menunjukkan kebaikan hati yang penuh kasih, keadilan dan keadilbenaran di bumi; sebab hal-hal inilah yang kusenangi.”—Yer 923, 24.

Ayatayat Alkitab tentang hidup dapat menyegarkan semangat dan membangkitkan iman. Berikut ini disajikan kumpulan ayat Alkitab dalam bahasa Inggris beserta artinya. 1. Ephesians 5:15-16. Ephesians 5:15-16: " Be very careful, then, how you live — not as unwise but as wise, making the most of every opportunity, because the days are evil
Lihat definisi kata “Bahagia” dalam Penekanan Kata Bahagia, Kegembiraan Bani adam-Bani adam Polos [pedoman] 1. Berada di privat Allah. Mazm 7325,26 2. Yang berpegang kepada Tuhan. Ams 317,18 3. Diajarkan oleh Kristus. Mat 53-12 4. Diperoleh karena Takut akan Sang pencipta. Mazm 12812; Ams 2814 Percaya akan Tuhan. Ams 1620; Fili 46,7 Perkataan Kristus. Yoh 1713 Melakukan ucapan-Nya. Mazm 409; Yoh 1317 Keselamatan. Ul 3329; Yes 122,3 Berharap puas Yang mahakuasa. Mazm 1465 Penyambutan akan mahamulia Allah. Rom 52 Yang mahakuasa itu Tuhannya. Mazm 14415 Tuhan itu penolongnya. Mazm 1465 Memuji Tuhan. Mazm 1353 Berkasihan. Mazm 1331 Ditegur Allah. Ayub 517; Yak 511 Menderita sengsara karena Kristus. 2Kor 1210; 1Pet 314; 413,14 Menaruh lepas kepada orang yang menderita. Ams 1421 Mendapat habuan hikmat. Ams 313 5. Mendapat kepuasan yang meluap-limpah. Mazm 369; 636 Lihat definisi perkenalan awal “Bahagia” dalam Pendalaman Pengenalan
Berikutayat Alkitab tentang kesetiaan. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. – Matius 25:21. Lalu aku melihat sorga terbuka 9/23/2013 Matius 51-12 UCAPAN BAHAGIA Matius 51-12 UCAPAN BAHAGIA 1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. 2 Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya 3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah,karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 4 Berbahagialah orang yang berdukacita,karena mereka akan dihibur. 5 Berbahagialah orang yang lemah lembut,karena mereka akan memiliki bumi. 6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran,karena mereka akan dipuaskan. 7 Berbahagialah orang yang murah hatinya,karena mereka akan beroleh kemurahan. 8 Berbahagialah orang yang suci hatinya,karena mereka akan melihat Allah. 9 Berbahagialah orang yang membawa damai,karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran,karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. 12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu." TUHAN YESUS MEMBERKATI
Alkitabmemberitahu kita untuk berpikir seperti itu: "Pikirkanlah apa yang aku katakan karena Tuhan akan memberimu pengertian dalam segala hal" ( 2 Timotius 2:7, AYT). Dan, ketika Anda memikirkan dua realitas itu, Anda menyadari: Tidak seorang pun, sama sekali tidak seorang pun, yang pernah mengalami pengalaman Anda.
Jawaban Alkitab Fakta tentang Alkitab Siapakah penulis Alkitab? Alkitab adalah Firman Allah, tapi Dia menggunakan kira-kira 40 pria untuk menulisnya. Beberapa di antaranya adalah Musa, Raja Daud, Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. a Allah membimbing pria-pria ini untuk menuliskan pikiran-Nya.​—2 Timotius 316. Sebagai ilustrasi, seorang pengusaha meminta sekretarisnya untuk menulis sebuah surat. Dia bahkan hanya memberitahukan inti dari surat itu kepada sekretarisnya. Meski orang lain yang menulis surat itu, pesannya tetap berasal dari si pengusaha. Sama seperti itu, meski Allah menggunakan manusia untuk menulis pesan dari-Nya, Dialah Pengarang Alkitab. Apa arti kata ”Alkitab”? Kata ”Alkitab” berasal dari kata bahasa Arab, yang berarti ”buku”. Kata bahasa Inggris untuk ”Alkitab” adalah Bible. Bible berasal dari kata Yunani biblia, yang berarti buku-buku kecil. Belakangan, kata biblia memaksudkan kumpulan buku-buku kecil yang sekarang kita kenal sebagai Alkitab. Kapan Alkitab ditulis? Alkitab ditulis selama jangka waktu kira-kira tahun, mulai dari tahun 1513 SM sampai kira-kira tahun 98 M. Apakah naskah asli Alkitab masih ada? Sampai sekarang, naskah Alkitab yang asli tidak pernah ditemukan, karena itu ditulis pada bahan-bahan yang mudah rusak seperti papirus dan perkamen. Tapi selama ratusan tahun, ada orang-orang yang bertugas untuk menyalin isi Alkitab dengan sangat teliti. Dengan begitu, Alkitab bisa terus dibaca oleh banyak orang. Apa yang dimaksud dengan ”Perjanjian Lama” dan ”Perjanjian Baru”? Bagian Alkitab yang biasanya disebut Perjanjian Lama memaksudkan buku-buku Alkitab yang sebagian besar ditulis dalam bahasa Ibrani. b Bagian Alkitab itu juga dikenal sebagai Kitab-Kitab Ibrani. Sedangkan, bagian Alkitab yang biasa disebut Perjanjian Baru memaksudkan buku-buku Alkitab yang ditulis dalam bahasa Yunani. Itu juga dikenal sebagai Kitab-Kitab Yunani Kristen. Alkitab, atau Kitab Suci, adalah gabungan dari kedua bagian itu. c Apa isi Alkitab? Alkitab berisi sejarah, hukum, nubuat, puisi, peribahasa, lagu, dan surat.​—Lihat ” Daftar buku-buku Alkitab”. Alkitab itu buku tentang apa? Di bagian awal, Alkitab menceritakan bagaimana Allah Yang Mahakuasa menciptakan langit dan bumi. Allah ingin manusia mengenal Dia. Jadi melalui Alkitab, Dia memberi tahu kita nama-Nya, yaitu Yehuwa.​—Mazmur 8318. Alkitab menceritakan bahwa banyak orang punya pandangan yang keliru tentang Allah. Alkitab juga menjelaskan bagaimana Allah akan memperbaiki reputasi-Nya. Alkitab menjelaskan rencana Allah bagi manusia dan bumi. Alkitab juga memberi tahu kita bagaimana Allah akan menghapus penderitaan manusia di masa depan. Alkitab memberi kita nasihat yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Contohnya Menjaga hubungan yang baik dengan sesama. ”Semua hal yang kalian ingin orang lain lakukan kepada kalian, lakukan itu juga kepada mereka.”​—Matius 712. Artinya Kita harus memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan. Mengatasi stres. ”Jangan pernah khawatir soal besok, karena besok ada kekhawatiran lain lagi.”​—Matius 634. Artinya Jangan terlalu khawatir tentang masa depan. Jalanilah hidup sehari demi sehari. Menikmati perkawinan yang bahagia. ”Kalian masing-masing harus mengasihi istri kalian seperti diri sendiri, sedangkan istri harus benar-benar menghormati suaminya.”​—Efesus 533. Artinya Perkawinan bisa sukses kalau suami dan istri saling menyayangi dan menghormati. Apakah isi Alkitab sudah diubah? Tidak. Para ahli Alkitab membandingkan secara teliti manuskrip-manuskrip Alkitab kuno dengan Alkitab yang ada sekarang, dan ternyata pesannya tetap sama. Ini masuk akal, karena kalau Allah ingin kita membaca dan mengerti Firman-Nya, Dia pasti akan menjaga agar isinya tidak berubah. d—Yesaya 408. Kenapa ada banyak terjemahan Alkitab? Kebanyakan orang sekarang tidak mengerti bahasa yang digunakan untuk menulis Alkitab. Tapi, Alkitab berisi kabar baik untuk semua orang dari ”setiap suku, ras, bahasa, dan bangsa”. Wahyu 146 Karena itu, orang-orang membutuhkan terjemahan Alkitab dalam bahasa yang mereka mengerti supaya mereka bisa membaca dan memahami pesan dari Allah. Ada tiga jenis terjemahan Alkitab Terjemahan kata per kata, atau terjemahan secara harfiah. Terjemahan berdasarkan makna menggunakan kata-kata yang paling cocok untuk menyampaikan gagasan dari bahasa aslinya. Terjemahan bebas tidak persis mengikuti teks bahasa aslinya dan mengubah kata-katanya agar lebih mudah dibaca. Tapi, terjemahan ini kadang membuat pembaca tidak mendapatkan gagasan yang benar dari teks aslinya. Terjemahan Alkitab yang baik menggunakan kata-kata dan ungkapan yang mirip dengan bahasa aslinya, jika mungkin. Dengan begitu, pesan dari Allah bisa disampaikan secara akurat. Tapi di saat yang sama, terjemahan itu juga harus mudah dimengerti. e Siapa yang menentukan buku mana saja yang termasuk dalam Alkitab? Sebagai Pengarang Alkitab, Allah-lah yang menentukan buku mana saja yang termasuk dalam Alkitab. Awalnya, Allah memilih bangsa Israel zaman dulu dan memercayakan kepada mereka ”pernyataan suci Allah”. Roma 32 Mereka melestarikan buku-buku yang termasuk dalam Kitab-Kitab Ibrani. Apakah ada bagian Alkitab yang hilang? Tidak. Alkitab sudah lengkap, tidak ada bagian yang hilang. Beberapa orang menganggap bahwa ada buku-buku kuno yang seharusnya termasuk dalam Alkitab. f Tapi sebenarnya, Alkitab-lah yang menjadi patokannya. 2 Timotius 113 Artinya, isi dari buku-buku Alkitab yang memang berasal dari Allah seharusnya tidak bertentangan satu sama lain. Ini berbeda dengan buku-buku yang orang-orang anggap seharusnya menjadi bagian dari Alkitab, tapi isinya tidak sesuai dengan Alkitab. g Cara menemukan ayat-ayat dalam Alkitab Daftar buku-buku Alkitab
Katakata Bijak 1 s/d 10 dari 38. Jika kamu bertanya kepada tiga orang apa artinya menjadi seorang kristen, kamu akan mendapatkan tiga jawaban yang berbeda. Beberapa orang merasa baptisan sudah cukup. Yang lain merasa kamu harus mempercayai alkitab sebagai fakta sejarah abadi. Yang lain masih mempercayai bahwa mereka yang tidak menerima Kristus
Bagaimana saya boleh mendapatkan damai? Ada dalam Alkitab,”Nah, Ayub, berdamailah dengan TUHAN, supaya engkau mendapat ketentraman. Kalau itu kaulakukan, pasti engkau mendapat keuntungan” Ayub 2221, BIS. Damai ialah membereskan segala sesuatu dengan Allah. Ada dalam Alkitab,” 51 Sekarang kita sudah berbaik kembali dengan Allah, karena kita percaya. Dan oleh sebab itu kita hidup *kita hidup beberapa naskah kuno marilah kita hidup.* dalam kedamaian dengan Allah melalui Tuhan kita Yesus Kristus” Roma 51. Ketentraman atau damai ialah suatu pemberian dari Allah. Ada dalam Alkitab,”Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu” Yohanes 1427. Damai muncul karena menurut hukum-hukum Allah. Ada dalam Alkitab,”Besarlah ketenteraman pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu, tidak ada batu sandungan bagi mereka” Mazmur 119165. Damai adalah suatu tujuan yang layak diusahakan. Ada dalam Alkitab,”Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun” Roma 1419. Damai adalah suatu rasa aman. Ada dalam Alkitab,”Berdoalah untuk kesejahteraan atau keamanan Yerusalem ‘Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat sentosa. Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu, dan sentosa di dalam purimu! ‘“ Mazmur 1226-7. Sekali saya memiliki damai, bagaimanakah saya dapat mempertahankannya? Ada dalam Alkitab,”TUHAN, Engkau memberi damai dan sejahtera kepada orang yang teguh hatinya, sebab ia percaya kepada-Mu. Percayalah kepada TUHAN senantiasa, sebab TUHAN Allah selalu melindungi kita” Yesaya 263-4. Kebahagiaan muncul karena mengusahakan hubungan yang penuh damai. Ada dalam Alkitab, ”Berbahagialah orang yang membawa damai di antara manusia; Allah akan mengaku mereka sebagai anak-anak-Nya” Matius 59. *BIS = Bahasa Indonesia Sehari-hari
. 48 400 24 179 388 335 304 373

arti kata bahagia dalam alkitab